SHARING DUNIA PENDIDIKAN
Ada Seorang Ustadz yang berceramah menceritakan
kisah nyata dari seorang rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia
yang sedang mencari sistem pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan dan
mencetak generasi yang cerdas, bermartabat dan bisa bermanfaat bagi bangsa dan
agama.
Untuk mencari
sistem pendidikan terbaik, rektor tersebut pergi ke Timur Tengah untuk meminta
nasihat dari seorang ulama terkemuka di sana.
Ketika bertemu dengan ulama yang ingin ditemuinya, lalu dia menyampaikan maksudnya untuk meminta saran bagaimana menciptakan sistem pendidikan terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.
Ketika bertemu dengan ulama yang ingin ditemuinya, lalu dia menyampaikan maksudnya untuk meminta saran bagaimana menciptakan sistem pendidikan terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.
Sebelum
menjawab pertanyaan dari rektor, ulama tersebut bertanya bagaimana sistem
pendidikan saat ini di Indonesia mulai dari tingkat bawah sampai paling atas.
Rektor
menjawab, "Paling bawah mulai dari SD selama 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3
tahun, D3 3 tahun atau S1 4 tahun, S2 sekitar 1.5 - 2 tahun, dan setelah itu S3
untuk yang paling tinggi."
"Jadi
untuk sampai S2 saja butuh waktu sekitar 18 tahun ya?" Tanya Sang Ulama.
"Iya!!!",
jawab rektor tersebut.
"Lalu
bagaimana jika hanya lulus sampai di SD saja selama 6 tahun, pekerjaan apa yang
akan bisa didapat?" Tanya kembali Sang Ulama.
"Kalau
hanya SD paling hanya buruh lepas atau tukang sapu jalanan, tukang kebun dan
pekerjaan sejenisnya."_
"Tidak
ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami."_
Jawab si rektor.
"Jika
Lulus SMP bagaimana?"
"Untuk
SMP mungkin jadi office boy (OB) atau cleaning service," jawab kembali si
rektor.
"Kalau
SMA bagaimana?"
"Kalau
lulus SMA masih agak mending pekerjaan nya di negeri Kami, bisa sebagai operator
di perusahaan-perusahaan" lanjut si rektor.
"Kalau
lulus D3 atau S1 bagaimana?" Bertanya kembali Sang Ulama.
"Klo
lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manager
di sebuah perusahaan" kata si rektor.
"Berarti
untuk mendapatkan pekerjaan yang enak di negeri Anda minimal harus lulus D3/S1
atau menempuh pendidikan selama kurang lebih 15-16 tahun ya?" Tanya
kembali sang Ulama.
"Iya
betul !!!!" jawab si rektor.
"Sekarang
coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan"
"Misal
selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghapal Al-Qur'an, apakah
bisa hapal 30 juz?" Tanya Sang Ulama.
"In shaa
Alloh bisa" jawab si rektor dengan yakin.
"Apakah
ada hafidz Qur'an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang
sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD?"
Kembali tanya Sang Ulama.
"Tidak
ada !!!", jawab si rektor.
"Jika
dilanjut 3 tahun berikutnya mempelajari dan menghapal hadis apakah bisa
menghapal ratusan hadis selama 3 tahun?"
"Bisa
!!!", jawab si rektor.
"Apakah
ada di negara Anda orang yang hapal Al-Qur'an 30 juz dan ratusan hadis menjadi
OB atau cleaning service?"
"Tidak
ada !!!" jawab kembali si rektor.
"Lanjut 3
tahun setelah itu mempelajari tafsir Al-Qur'an, apakah ada di negara Anda orang
yang hafidz Qur'an, hapal hadis dan bisa menguasai tafsir yang kerjanya sebagai
operator di pabrik?" Tanya kembali ulama tersebut.
"Tidak
ada !!!", jawab si rektor.
Rektor
tersebut mengangguk mulai mengerti maksud sang ulama.
"Anda
mulai paham maksud Saya?"
"Ya
!!!", jawab si rektor.
"Berapa
lama pelajaran agama yang diberikan dalam seminggu?"
"Kurang
lebih 2-3 jam" jawab si rektor.
Sang ulama
melanjutkan pesannya kepada si rektor...
"jika
Anda ingin mencetak generasi yang cerdas, bermartabat, bermanfaat bagi bangsa
dan agama, serta mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus nanti, Anda
harus merubah sistem pendidikan Anda dari orientasi dunia menjadi mengutamakan
orientasi akhirat karena jika Kita berfokus pada akhirat inshaa Alloh dunia
akan didapat. Tapi jika sistem pendidikan Anda hanya berorientasi pada dunia,
maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.Pelajari Al-Qur'an karena orang
yang mempelajari Al-Qur'an,Alloh akan meninggikan derajat orang tersebut di
mata hamba-hambaNya.
"Itulah sebabnya
Anda tidak akan menemukan orang yang hafidz Qur'an di negara Anda atau di
negara manapun yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun
orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi karena
Alloh yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur'an.Hafidz Qur'an
adalah salah satu karyawan Alloh dan Alloh sayang sama mereka dan akan
menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan. "
"Tidak
perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan."
Itulah pesan
Sang Ulama kepada rektor tersebut.
Mari kita
didik diri dan keluarga kita dengan Sistem Pendidikan Terbaik.
Semoga bermanfaat, dan dapat dijadikan rujukan bagi guru dan orang tua kaum muslimin.
Semoga bermanfaat, dan dapat dijadikan rujukan bagi guru dan orang tua kaum muslimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar