KULTUM RAMADHAN
KEMULIAAN ORANG BERIMAN BERSAMA AL QURAN
Oleh : Solikhin Izzuddin
Orang yang
beriman adalah umat yang terpilih… Keimanan itu bukan warisan tapi orang
beriman itulah yang mendapatkan kemuliaan karena melanjutkan perjuangan bersama
Al Quran.
Kemudian Kitab
itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba
Kami… (q.s. Fathir : 32)
Kata-kata ini, menurut Sayyid Quthub, merupakan
kata-kata yang layak memberikan sugesti kepada umat ini tentang kemuliaan
mereka di sisi Allah. Juga menyugesti tentang besarnya konsekuensi yang timbul
dari pemilihan dan pewarisan ini. Tanggung jawab yang besar dengan beban-beban
tersendiri. Apakah umat yang terpilih itu mendengar dan memenuhi panggilan itu?
Allah telah
memuliakan dan memilih umat ini dengan pewarisan itu. Kemudian Dia
menganugerahi mereka balasan yang baik, hingga bagi mereka yang berbuat buruk
dari mereka.
Lalu
di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka
ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat
kebaikan dengan izin Allah. … (q.s. Fathir : 32)
Kelompok Beriman yang
#Dimuliakan
Dengan
keberimanan, umat yang menapaki jalan Quran mendapatkan kemuliaan dan pemuliaan
dari yang Maha Rahman.
Kelompok
pertama,
adalah orang yang menganiaya diri sendiri, zhalimun linafsih, yang keburukannya
mengalahkan kebaikannya.
Dalam Tafsir
Ibnu Katsir disebutkan, “Orang yang tidak perhatian dalam melaksanakan sebagian
kewajiban, serta bergelimang dengan sebagian yang diharamkan.” (hal.190)
Kelompok
kedua,
adalah kelompok pertengahan, muqtashid, yang keburukannya sejajar dengan
kebaikannya .
Yaitu, “Orang
yang menunaikan kewajiban dan meninggalkan yang haram, walaupun terkadang
meninggalkan sebagian yang dianjurkan dan melaksanakan sesuatu yang
dimakruhkan.” (Tafsir Ibnu Katsir hal.191)
Kelompok ketiga, yang lebih dahulu berbuat
kebajikan dengan izin Allah, yang kebaikan-kebaikannya melebihi keburukannya.
Yaitu, “Orang
yang melakukan kewajiban dan hal-hal yang dianjurkan, serta meninggalkan yang
diharamkan, yang dimakruhkan, dan sebagian hal yang mubah.” (Tafsir Ibnu Katsir
hal.191)
Namun, kata
Asy-Syahid Sayyid Quthub, anugerah Allah mencakup ketiga kelompok itu secara
keseluruhan. Mereka semua akan berakhir masuk surga dan merasakan kenikmatan
yang diceritakan dalam ayat-ayat berikutnya dengan berbeda-beda tingkatannya.
Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhu berkata, “Orang yang berlomba berbuat kebaikan akan masuk
surga tanpa hisab,
orang yang pertengahan akan masuk surga dengan rahmat Allah
dan orang yang menganiaya dirinya sendiri serta ashaabul a’raaf akan masuk surga syafaat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”
orang yang pertengahan akan masuk surga dengan rahmat Allah
dan orang yang menganiaya dirinya sendiri serta ashaabul a’raaf akan masuk surga syafaat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Semoga masih ada waktu bagi kita untuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar