Memahami TitipanNya ,Karunia Dari Surga
Oleh :
Raidah Athirah
***
“Anak-anak
harus tahu bahwa ia adalah sebuah keajaiban, karena sejak awal dunia
diciptakan, hingga dunia berakhir, tidak akan ada satupun seorang anak yang
menyerupainya.” -Pablo Casals
Ketika takbir
berkumandang di Masjid Warsawa ,saya tengah memegang erat tangannya menyusuri
trotoar di sepanjang Blue City di ibukota negeri ini .Abu Aisha
kupersilahkan duduk tenang di dalam Masjid mengucap kalimat takbir ,tahmid dan
tahlil di hari kemenangan diantara kumpulan Muslim yang datang hari itu.
Hari raya
tahun ini adalah hari raya special karena pada akhirnya kami menemukan terang
dari titik juang selama musim ke musim terhadap kondisi putri kami yang tak
kami ketahui.
Orang mengira
bahwa kami orang tua luar biasa.Sama sekali tidak ! Putri kami adalah
keajaiban luar biasa.Ia membawa kami melangkah untuk memahami cinta yang
luar biasa yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.
Hari raya pada
tahun-tahun lalu kami lalui dengan kecemasan.Kami dilanda khawatir
manakala perilaku putri kami di luar kontrol.Bila marahnya tak bisa
dikendalikan,ia tak segan memukul dirinya sendiri .Sebuah tindakan yang kami
tak mengerti.Ada rasa bersalah dan kebingungan kala ia tak merasa
tertarik bermain dengan anak-anak yang lain.Sekalipun terlihat di luar ia
bermain bersama ,beberapa menit kemudian ia akan memisahkan diri.
Energinya
seakan tak berkurang,ia meloncat beberapa menit kemudian suara tawa
cekikan terdengar riuh darinya .Ia seperti tak tahu kapan harus berhenti
sekalipun tubuhnya sudah sangat dilanda kelelahan.
Malam -malam
berlalu penuh perjuangan.Sebagaimana orang tua lainnya ,kami berikhtiar
agar ia sudah terlelap pada pukul delapan malam.Lampu sudah dimatikan.Ia sudah
kami suapi dua jam lalu supaya tidak terbangun di tengah malam .
Kenyataannya,jarum jam sudah bertengger di angka satu malam ia masih sibuk
berjalan ke dapur .Menit berlalu ia kembali melangkah ke ruangan mengatur
mainan puzzle yang belum selesai.Terkadang,ia meletakkan mainan dalam rumpun
warna yang sama.
Itu adalah
sebagian kecil hari -hari yang kami lalui sebagai rutinitas .Di titik lelah,
kami berdoa Allah ,Tuhan Yang Maha Rahman membimbing dan menunjukkan kami jalan
sabar dan cahaya berupa ilmu untuk lebih mamahami dunia dimana putri kami
tinggal.
Dunia yang
berbeda dari anak-anak pada umumnya.Dunia yang memiliki jalannya sendiri.Dunia
yang dipenuhi jiwa-jiwa ketulusan.Kami menyaksikan bagaimana putri kami menjauh
kala ibu mertua kami sedang dihinggapi rasa marah.Di hari yang lain kami
mengunjungi ibu mertua dan menyaksikan bagaimana ia merespon dengan mengecup
pipi beliau.Sebuah respon yang berbeda dari sebelumnya.
Ia senang
memandang air .Warna api juga merupakan hal yang sangat menarik baginya.Ia bisa
meloncat kegirangan bila menyaksikan warna api menyala-nyala.Sifatnya
lembut dan pemalu tapi kalau merasa terganggu ia menjadi marah dan
agressif.Terkadang ia memeluk anak-anak lain yang ia temui di taman.Hanya
anak-anak.
Ia bisa
membaca rasa.Bila bertemu dengan orang dewasa,ia membaca bagaimana mimik wajah
mereka. Beberapa saat kemudian tangan kanan ia ulurkan sebagai tanda
salaman.Sebaliknya bila ia tak suka,pergelangan tanganku akan ditarik untuk
menjauh .
Ia senang
mendengar lantunan ayat suci Alquran.Diakhir surah Alfatih yang selalu
kami bacakan kepadanya ,bibir mungilnya selalu menyebut kata " Amin
" . Bismillah terdengar hanya berupa " Millah" .Dan nama
Allah terdengar jelas.
****
Putriku,
Namanya Aisha
Pisarzewska terlahir di ibukota Warsawa pada musim manakala daun-daun
berguguran ke tanah.Musim yang mengajarkan kepada kami bahwa anak yang
kami lahirkan sesungguhnya hanya titipan.
Ia tunas yang
dipercayakan kepada kami untuk dijaga,dirawat dan disayang.Kelak bila waktu
tiba ,ia akan bersemi atas izin Tuhan sebagaimana warna yang ia pilih.
Orang
menganggap anak seperti putri kami adalah Ujian.Tidak ! Ini sungguh sebuah
pandangan keliru dari orang-orang di luar sana.Kami justru bersyukur di
tengah segala kelemahan dan kurangnya pengetahuan, kami berjalan ,melangkah dan
kemudian memahami bahwa putri kami adalah karunia dari surga.
Ia adalah
karunia yang tak berhak kami gugat dengan pertanyaan mengeluh mengapa
titipan yang dikaruniakan ini seperti ini.
Mengapa warnanya bukan seperti warna yang kami suka.Mengapa dan mengapa kami belum bisa mengerti bahwa titipan yang Allah ,Tuhan Yang Maha Rahim karuniakan melahirkan beragam kebaikan di kemudian hari.
Mengapa warnanya bukan seperti warna yang kami suka.Mengapa dan mengapa kami belum bisa mengerti bahwa titipan yang Allah ,Tuhan Yang Maha Rahim karuniakan melahirkan beragam kebaikan di kemudian hari.
Kami pernah
berpikir bahwa kamilah yang melindunginya padahal justru putri kami menjadi
rahmat bagi kami dalam beragam interaksi sosial dengan manusia .Ia menjadi
berkah bagi kami mendapatkan kemudahan-kemudahan fasilitas dari pemerintah.
Ia adalah
jawaban dari doa-doa kami di masa lalu .Doa agar keturunan kami dilindungi dari
segala hal yang haram .Ia tak makan kecuali makanan yang kami masak atau
buah-buahan yang ia tahu.Hal yang meragukan ia tinggalkan.Ia mencium
makanan,memperhatikan setiap detailnya,memandang mimik wajah kami dan kemudian
menaruh sebagian dipermukaan lidah,bila meyakinkan ia meneruskan menyantap bila
tidak ia meletakkan kembali diatas piring tanpa kata-kata.
Pernah di
apartment mertua ia disuguhkan sepotong kue lezat nan menggoda dengan warna
merah muda yang menawan.Ia bahkan tidak mencicipi.Saat ibu mertua memaksa
memasukkan sepotong kecil di mulutnya ia menjadi marah dan kemudian mengambil
tangan dan menyuruh beliau berdiri di dapur .Kami semua tertawa tapi pada
akhirnya kami bersyukur karena kue enak itu berisi gelatin babi yang
tertera jelas di tulisan kertas pembungkusnya.
Cinta yang ia
tunjukkan memang tak biasa ,tanpa kata-kata tapi ia memiliki jiwa yang kaya
empati.Kami tak pernah khawatir membawanya berbelanja karena ia tak akan
menangis merengek atau berguling-guling minta dibelikan mainan seperti anak
yang lain.Tantangan terbesar bagi kami adalah menjadi pribadi yang tenang
ketika tiba-tiba ia berteriak di tengah kerumunan antrian tanpa sebab yang kami
ketahui.
***
Putriku,
Ia adalah
keajaiban dari harapan-harapan yang kami panjatkan ke langit.Ada momen dimana
saya mengingat pembelaannya saat terjadi kesalahpahaman antara saya
dan Abu Aisha ( suami ).Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutku.Tapi
kesedihan ini kentara.Ia tiba-tiba-tiba datang menghampiri ,memberikan pelukan
dan menepuk bahuku layaknya seorang dewasa.Tak berapa lama kemudian ia
melangkah menuju ayahnya yang sedang duduk di sofa .Ia menarik tangan dan
membawanya ke ruangan kecil tempat kami menyimpan sepeda dan stroller .Tak lupa
ia menutup pintu ,membiarkan suamiku berdiri keheranan disana.
Ia kembali
kepada saya dengan cinta .Tiba-tiba ia mengucap kata yang terdengar jelas
"
Mama....Oke ? "
"
Alhamdulillah Mama oke ,kochana ".
Saat itu ia
baru berumur 3 tahun .Masha Allah ini sebuah keajaiban.Bagaimana tidak ? Saat
ia berumur 2 tahun entah apa yang terjadi ,ia terbangun seperti bayi
kecil.Kemampuan bicaranya mengalami regresi ( penurunan ) padahal pada umur 10
bulan ia sudah bisa mengucapkan nama-nama hewan dalam bahasa Polandia dan
bahasa Indonesia .Panggilan Tata kepada Abu Aisha terdengar jelas .Kata Mama
sering sekali ia ucapkan.
Bukan saja
kemampuan bicara yang menurun,ia bahkan tak menoleh walaupun namanya
dipanggil berkali-kali.Ia seperti berada dalam dunia yang lain.Indra
pendengarnya seakan tak berfungsi.Hampir setiap hari kami mengajaknya bermain
ke taman bahkan harus melatihnya berjalan lagi seperti bayi umur satu tahun.Dan
saat itu kami masih berada dalam gelapnya musim dingin dengan ujian -ujian hidup
yang lain.
Kami yakin
bahwa di setiap kesulitan Allah Ta'ala menjanjikan lebih banyak kemudahan .Ini
hanya soal waktu dan kesabaran.Bukankah janji Allah itu nyata ? Kenyataan hari
ini tentang perkembangan putri kami menjawab semua jalan panjang yang membingungkan
dari petualangan kami menyusun puzzle keajaiban bernama Autisme.
This is
extreme love that we found on her journey . We believe that she is miracle that
God has given to us to be grateful ,full of joy and happiness .We are learning
to aware,accept and respect through all her adventure, teaching us to be more
valuable to understand the extreme love she has shown.Mama i Tata bardzo
kochaja, kochana
Polandia,29
Juni 2017
Menulis adalah
merangkai kepeningan perjalanan yang terserak
Proud to be
Autism Parents
We aware,
accept and respect
Tidak ada komentar:
Posting Komentar