PILIH SUAMI SALIH
Saya sering merasa geli dan tersenyum-senyum
sendiri saat Mamah Dedeh, muballighah favorit saya, menjawab dengan lugas dan tegas
setiap pertanyaan ibu-ibu majlis taklim yang hadir dalam acara live di
televisi.
Mamah, suami
saya orangnya sangat temperamental. Dia sangat galak dan pemarah. Saya sering
dipukul dan dimarahi. Hampir setiap hari ada pukulan dan kemarahan.
Itu contoh curhat seorang ibu rumah tangga di
forum bersama Mamah. “Ibu salah memilih suami. Makanya pilih suami yang
bener.....”, demikian Mamah mengawali jawaban.
Jawaban yang
sangat lugas, tepat dan tegas. Memberikan pelajaran dan peringatan kepada
setiap perempuan lajang, agar tidak salah dalam memilih calon suami.
Pilihlah calon suami yang salih, yang akan
mencintai, memuliakan, menjaga dan membimbing anda hingga ke surga.
Hanya lelaki
salih yang akan bisa memuliakan dan menghormati perempuan, tidak akan menyakiti,
mentelantarkan atau menyia-nyiakan istrinya.
Kadang
penampilan seorang laki-laki sedemikian menarik dan tampak terhormat, akan
tetapi kepribadiannya tidak bisa ditebak hanya oleh penampilan fisik
semata-mata.
Ketertipuan oleh casing atau penampilan memang
sangat mungkin terjadi oleh karena sikap keberpura-puraan, atau asesoris dan
atribut yang melekat pada diri seseorang.
Atribut yang melekat pada diri seseorang, bahwa
dia direktur, bahwa dia pejabat, bahwa dia pemimpin perusahaan besar, telah
menimbulkan persepsi awal bahwa ia layak dipercaya.
Padahal
atribut seperti itu tidak bisa dengan sendirinya menjadi jaminan kebaikan
seseorang.
Casing bisa saja direkayasa, atribut dan asesoris
itu bisa saja imitasi. Apalagi di zaman cyber sekarang ini. Sangat mudah
melakukan rekayasa image dan citra.
Maka jangan terjebak dalam hal-hal yang bercorak
fisik atau materi semata-mata, karena memilih calon suami akan berdampak sangat
panjang dalam kehidupan anda, baik dunia maupun akhirat.
Pertimbangkan
masak-masak, pikirkan dengan jernih, lakukan upaya spiritual dengan istikharah,
upayakan meminta nasihat dan pertimbangan dari orang-orang yang terpercaya agar
tepat dan selamat dalam menentukan calon suami.
Banyak
perempuan terpedaya oleh sesuatu yang masuk melalui perasaan dan hatinya, bukan
oleh sesuatu yang masuk melalui penglihatan matanya.
Misalnya
laki-laki yang pandai merayu, memberikan perhatian secara serius, menampakkan
pengertian dan sikap care, menunjukkan kebaikan dalam perilaku, akan lebih
menggoda bagi kaum perempuan.
Mengingat ketertipuan sangat mungkin terjadi,
hendaknya para perempuan jomblo menjadikan pertimbangan kebaikan agama sebagai
landasan utama pemilihan suami.
Adalah sah bagi prempuan untuk memilih calon
suami yang kaya, tampan, memiliki status sosial yang bagus, berpangkat,
berpendidikan tinggi, dari keluarga yang baik, macho, atletis, dan ribuan sifat
lainnya, tetapi landasan kebaikan agama tetap harus dinomorsatukan.
Dengan kebaikan agama, menjadikan ia lelaki
shalih yang akan memuliakan dan membimbing istrinya ke surga dunia maupun surga
akhirat.
Suatu ketika
ada seorang laki-laki menghadap Hasan bin Ali, sembari bertanya, “Ya Hasan,
puteriku akan dipinang, kepada siapakah aku harus menikahkannya?
Hasan bin Ali
menjawab, “Nikahkan puterimu dengan orang yang bertakwa. Sebab bia ia
mencintainya pasti akan menghormati dan memuliakannya, dan bila ia tidak
mencintainya pasti tidak akan menzhalimi puterimu” Inilah landasan memilih
suami bagi para perempuan lajang.
Jangan sampai
salah pilih, jangan sampai terjebak casing, jangan tertipu penampilan semu.
Pilih dengan hati, dengan pikiran yang bening,
dengan istikharah, dengan musyawarah kepada orang-orang yang dipercaya
kebaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar