PERJALANAN
MENCARI KEBENARAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Saya bukan ustadz. Saya hanya seorang "truth seeker" yang suka menulis. Semoga Allah meluruskan niat saya menulis hanya karena Allah, dan bukan karena yang lain. Tulisan ini pun request dari seseorang (yang dekat) yang bertanya pada saya mengenai temannya, yang memiliki pertanyaan unik mengenai Al-Qur'an. Tentang mengapa ayat Al-Qur'an sering kali sulit dimengerti?
Saya bukan ustadz. Saya hanya seorang "truth seeker" yang suka menulis. Semoga Allah meluruskan niat saya menulis hanya karena Allah, dan bukan karena yang lain. Tulisan ini pun request dari seseorang (yang dekat) yang bertanya pada saya mengenai temannya, yang memiliki pertanyaan unik mengenai Al-Qur'an. Tentang mengapa ayat Al-Qur'an sering kali sulit dimengerti?
Mengapa ayat-ayat nya seperti
meloncat-loncat dan tidak tersusun secara sistematis?
Bagaimana cara meraih maknanya dengan baik sehingga bisa diamalkan dalam kehidupan kita?
Apakah ada pengaruhnya jika kita bisa berbahasa arab dalam mempelajari Al -Quran?
Bukankah mampu berbahasa Arab pun belum menjamin seseorang bisa menjangkau makna Qur’an?
Bagaimana cara meraih maknanya dengan baik sehingga bisa diamalkan dalam kehidupan kita?
Apakah ada pengaruhnya jika kita bisa berbahasa arab dalam mempelajari Al -Quran?
Bukankah mampu berbahasa Arab pun belum menjamin seseorang bisa menjangkau makna Qur’an?
Mendengar
pertanyan-pertanyaan ini seperti dejavu. Teringat pertanyaan-pertanyaan saya
sendiri beberapa tahun yang lalu, yang bahkan lebih liar dari ini. Tapi
Alhamdulillah... Justru pertanyaan-pertanyaan seperti itulah, yang jika kita
mencari jawabannya dengan tulus dan murni untuk mencari kebenaran (bukan
kesombongan), kemudian kita menemukan jawabannya, akan membuat iman kita kokoh
dan tak tergoyahkan.
Tulisan ini mungkin tidak bisa menjawab
semua pertanyaan di atas. Saya hanya sharing pengalaman saya sendiri, yang
mungkin bisa diambil manfaatnya dan dipakai untuk memotivasi. Motivasi
untuk terus mencari jawaban, menggunakan segala potensi yang kita miliki,
termasuk akal. Dan akal bukanlah logika tanpa batas. Akal adalah logika yang
tunduk dan rendah hati.
Motivasi bagi siapapun yang memiliki
pertanyaan yang sama, atau bahkan yang sedang mengalami krisis keimanan, atau
untuk siapapun yang pada titik tertentu dalam hidupnya mulai bertanya: Mengapa
saya ada di sini? Untuk apa sih tujuan hidup ini? Apa yang terjadi setelah saya
mati? Dari mana saya tahu saya memiliki keyakinan yang benar?
Well, mari kita mulai.
Alhamdulillah...I was born as a muslim. Yup, orang tua dan keluarga saya juga muslim. (Saya tidak sedang mengomentari istilah agama warisan yang ditulis seorang remaja baru-baru ini, hehe.)
Alhamdulillah...I was born as a muslim. Yup, orang tua dan keluarga saya juga muslim. (Saya tidak sedang mengomentari istilah agama warisan yang ditulis seorang remaja baru-baru ini, hehe.)
Saya hanya mau menceritakan bahwa saya
sangat menyesal karena sangat terlambat menyadari anugrah Allah yang telah
menakdirkan saya terlahir di keluarga muslim. Penyesalan yang baru terjadi
beberapa tahun ke belakang, mungkin sekitar tahun 2014. Sebelum itu, interest
saya terhadap ilmu agama sangat minim, sangat jarang ikut kajian, apalagi baca
buku agama. Ibadah pun pas-pasan, shalat subuh sering kesiangan, baca Qur'an
jarang-jarang, zakat kadang-kadang, pas ada yang minta bantuan paling enggan,
puasa bulan Ramadhan juga datar-datar aja dan lewat begitu aja tanpa ada
perubahan. Fokus saya saat itu adalah: uang, bayar utang, menafkahi istri dan
anak, membangun rumah tangga, rumah, mobil, pendidikan anak dan sejenisnya.
Karena menurut saya pada saat itu, itulah yang bisa mendatangkan kebahagiaan
dalam hidup.
Hingga suatu saat ketika
utang semakin sedikit, penghasilan makin naik, karir pekerjaan semakin baik
(walaupun menuntut waktu lebih banyak dan tanggung jawabnya lebih besar), rumah
sudah ada, mobil sudah ada, biaya kesehatan ditanggung, saya mulai suka
bertanya sendiri: What's next? (Selanjutnya apa?).
OK, next-nya mungkin rumah
yang lebih bagus, mobil yang lebih bagus, dan sejenisnya. Dan ketika semua itu
tercapai, saya mulai ngerasa aneh. Kok kerasa hampa ya? Ngga sebahagia yang
dibayangkan sebelumnya. Meanwhile, tanpa disadari tuntutan pekerjaan makin
ganas, dan stress mulai melanda. Instead of baca Qur'an, musik-film-game lah
yang jadi andelan. Stress memang hilang, tapi sesaat. Besoknya balik ke kantor
stress lagi. Sampai akhirnya semua itu mulai berpengaruh ke kesehatan. Mulai
sering sakit, daya tahan tubuh drop, sering kena maag, asam lambung, dll. Saya
kadang menjadi sedikit delusional, sering membuat lagu sendiri, membuat puisi
sendiri, kadang hanyut di alam khayalan dan angan-angan kosong. Rindu akan
kedamaian, yang abstrak, yang entah bagaimana mencapainya.
Sampai suatu hari, saya jatuh
kepeleset di stasiun dengan posisi jatuh terduduk. Ceritanya panjang
sebenernya, singkat cerita saya jadi ngga bisa berdiri, ngga bisa duduk,
apalagi jalan, karena setelah diperiksa dokter, ada urat yang kejepit di
punggung/pinggang. Ada cairan lumbal disc yang pecah dan menjepit saraf. Saya
harus dioperasi, walaupun cuma operasi kecil. Tapi tetep harus dibius total.
Saya masih ingat betul, pemandangan terakhir yang saya ingat di ruang operasi,
sebelum saya ngga sadar, adalah lampu di atas ruang operasi. Melihat lampu itu
dengan syahdu, saya membatin: "Gimana kalau ada yang salah dan saya mati?
Inikah akhir perjalanan hidup?"
Alhamdulillah saya masih hidup, dan
operasinya berjalan lancar. Beberapa hari kemudian saya sudah bisa pulang ke
rumah dan menjalani masa pemulihan. Sudah bisa duduk, berdiri dan berjalan
walaupun belum normal. Saya mulai suka bermimpi yang aneh-aneh. Suatu hari saya
bermimpi sedang digantung di atas lautan api yang menyala-nyala.
Astaghfirullah....mimpinya serasa begitu nyata, sampai pas bangun pun rasanya
masih teringat bagaimana panas yang terasa.
Mimpi itu seperti lecutan
yang menghantam keras. Setelah itu saya mulai sering membuka Al-Qur'an, dan
mulai membaca buku-buku agama. Air mata pun mulai sering menetes. Rasa sesal
mulai meresap ke dalam hati.
Mimpi berikutnya tak kalah
menakutkan. Ketika terbelalak melihat matahari terbit dari arah barat. Dan
seketika itu datang rasa sesal yang begitu nyelekit. Tertutup sudah pintu
taubat. Astaghfirullah...
Setelah itu, semangat
mempelajari Al-Qur'an semakin menggebu-gebu. Pertanyaan-pertanyaan kepada diri
sendiri terus terlontar. Saking banyaknya pertayaan sampai harus dicatat untuk
dicari jawabannya kemudian. Seperti terlahir kembali menjadi orang yang baru.
Pertanyaan-pertanyaan seperti "Mengapa saya ada di dunia ini?",
"Apa tujuan saya ada di sini?", " Apa tujuan hidup ini?", "Apa
yang terjadi setelah kita mati?", "Bagaimana saya tahu apa yang saya
yakini ini benar?", "Apa sih sebenarnya isi Al-Qur'an?". Bahkan
sampai bertanya, "Apa buktinya ya Qur'an itu benar dari Sang Pencipta, dan
bukan buatan manusia?", dan "Apa buktinya ya Islam itu benar?".
Berhubung pertanyaan saya
agak liar, saya kadang menghindari pertanyaan langsung kepada ustadz. Karena
setelah saya sensor pertanyaannya pun, seringkali jawabannya kurang memuaskan.
Seringkali malah saya mendapat renspon bahwa pertanyaan saya ini ngga patut,
dan bahwa keyakinan itu ya harus yakin aja, bahwa agama itu diyakini dengan
hati, bukan dengan akal. Dan seringkali diakhiri dengan kata "Pokoknya
begini, dan begitu". Terpaksa saya iya kan aja, walaupun saya membatin,
"Kalau keyakinan itu ya harus yakin aja, orang yang beragama lain juga
bisa pake argumen yang sama dong. Terus masa ada multiple kebenaran, padahal
antara satu dan yang lain bertentangan? Taklid buta dong jadinya."
Sehingga saya lebih banyak mencari
sendiri melalui membaca buku, artikel, menonton video ceramah, dokumenter, dll.
Hingga seorang teman memperkenalkan saya dengan video-video Ust. Nouman Ali
Khan, begitu juga teman lain yang memperkenalkan dengan video Dr. Zakir Naik.
Walaupun tidak pernah bertemu, mereka terasa begitu dekat di hati. Both of them
are my heroes. Isi ceramahnya benar-benar persis dengan apa yang saya butuhkan.
Saya sangat beruntung, bahasa Inggris yang sehari-hari digunakan di tempat
kerja, ternyata sangat berguna untuk mendengarkan ceramah mereka berdua dalam
bahasa aslinya.
Saya sangat terinspirasi
dengan Dr Zakir Naik ketika beliau sedang berdebat dengan seorang atheis,
kemudian beliau berkata, "So you're an atheist? Congratulation! You're
half a moeslim. To become a moeslim you need to admit that there is no god,
except Allah, Laa ilaaha illallah. You already believe there's no god, correct?
Then my job is to convince you another half: illallah, except Allah."
(Jadi anda ateis? Selamat! Berarti anda setengah muslim. Untuk menjadi seorang
muslim, anda harus mengakui bahwa tidak ada tuhan, selain Allah, Laa ilaaha
illallah. Anda sudah percaya bahwa tidak ada tuhan, benar? Jadi saya tinggal
meyakinkan anda setengah bagian berikutnya: illallah, kecuali Allah).
Beliau juga menjelaskan bahwa kunci
untuk menjawab pertanyaan: "Apa bukti Islam lah yang benar?", adalah
Al-Qur'an. Bahwa selain menjadi petunjuk dan pedoman hidup, Al-Qur'an juga
merupakan sebuah mukjizat. Hard proof bahwa itu memang berasal dari Tuhan Yang
Esa, Allah. Beliau menguraikan bagaimana ayat-ayat Qur'an mendahului science
sebanyak 1400 tahun. Sesuatu yang baru-baru ini saja ditemukan science,
ternyata sudah disebutkan Al-Qur'an 1400 tahun yang lalu, di tengah gurun pasir
tandus, melalui Nabi yang Ummi (tidak bisa baca tulis). Siapa kah yang memberi
tahu Nabi Sallallahu'alaihi wasallam, jika bukan Allah The Creator.
"Di bumi itu terdapat
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang yang yakin, dan juga pada dirimu
sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
(Adz Dzaariyaat: 20-21)
(Adz Dzaariyaat: 20-21)
Beberapa di antaranya:
1. Teori Big Bang dan asal usul alam semesta yang baru di era science modern ditemukan (1980an), yang menyatakan bahwa alam semesta saat ini terus mengembang. Dan dulu merupakan suatu kesatuan massa besar namun kemudian terjadi ledakan besar sangat dahsyat (big bang) yang terus mengembangkan alam semesta. Hal ini ternyata sudah diisyaratkan dalam Surat Al-Anbiyaa: 30
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"
2. Bulan bercahaya dengan memantulkan sinar matahari. Hal ini juga baru diketahui science modern. Dulu orang menyangka bulan memancarkan cahayanya sendiri. Dan ayat Qur'an sudah menyebutkannya jauh lebih dulu dalam Surat Al-Furqaan: 61 dan juga ayat-ayat lain. Al Qur'an selalu konsisten menyebutkan matahari dengan "Syams" atau "Siraaj (obor)" atau "wahhaaj (lampu menyala)". Dan cahaya bulan dengan kata " muniir" yang artinya tidak mengelurkan cahayanya sendiri.
1. Teori Big Bang dan asal usul alam semesta yang baru di era science modern ditemukan (1980an), yang menyatakan bahwa alam semesta saat ini terus mengembang. Dan dulu merupakan suatu kesatuan massa besar namun kemudian terjadi ledakan besar sangat dahsyat (big bang) yang terus mengembangkan alam semesta. Hal ini ternyata sudah diisyaratkan dalam Surat Al-Anbiyaa: 30
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"
2. Bulan bercahaya dengan memantulkan sinar matahari. Hal ini juga baru diketahui science modern. Dulu orang menyangka bulan memancarkan cahayanya sendiri. Dan ayat Qur'an sudah menyebutkannya jauh lebih dulu dalam Surat Al-Furqaan: 61 dan juga ayat-ayat lain. Al Qur'an selalu konsisten menyebutkan matahari dengan "Syams" atau "Siraaj (obor)" atau "wahhaaj (lampu menyala)". Dan cahaya bulan dengan kata " muniir" yang artinya tidak mengelurkan cahayanya sendiri.
3. Besi yang sekarang ada
di bumi, tidak terbentuk saat bumi terbentuk pertama kali. Penemuan astronomi
modern mengungkap bahwa logam besi yang ada di bumi ternyata berasal dari
benda-benda luar angkasa. Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan di
dalam inti bintang-bintang raksasa. Hal ini lagi-lagi sudah disebutkan dalam
Surat Al Hadid: 25. Pada ayat ini, kata "Anzalnaa" berarti "Kami
turunkan".
4. Gunung sebagai pasak
yang memiliki root/akar yang menhujam ke lapisan dalam bumi sebagai penstabil kerak
bumi. Hal ini baru diketahui ilmu geologi modern. Dan Al Qur'an sudah
menyebutkan ini dalam Surat Thaha: 6-7, Surat Al-Anbiyaa:31, dan Surat
Lukman:10.
5. Gunung yang bergerak
perlahan (beberapa cm per tahun). Juga baru diketahui ilmu geologi modern. Dan
Al Qur'an sudah menyebutkan ini dalam Surat An Naml:88.
6. Fenomena pembatas
antara dua perairan. Seperti di daerah Selat Giblatar, yaitu pertemuan antara
Laut Mediterania dan Laut Atlantik. Diungkapkan oleh ahli Oseanografi Francis
J. Cousteau. Dan ini sudah disebutkan dalam Surat Ar-Rahman: 19-20 dan An-Naml:
61.
7. Penciptaan manusia di
dalam kandungan ibu. Dr Keith Moor, seorang ahli embriologi dibuat takjub
dengan begitu akuratnya Al-Qur'an mendeskripsikan perkembangan embrio dalam
Surat Al-Alaq:1-2, Surat Al-Mu'minuun:12-14, Surat Al Qiyamah:38 dan Surat Al
Hajj: 5.
Dan masih banyak lagi dan
tidak bisa saya sebutkan satu per satu di sini karena begitu banyaknya.
Subhaanallah...
Sedikit demi sedikit
pertanyaan-pertanyaan itu mulai menemukan jawabannya masing-masing. Di sini
saya mulai menyadari betapa pentingnya menguasai bahasa Arab klasik. Karena
terjemahan kadang doesn't even scratch the surface. Terlalu banyak makna yang
hilang.
Keyakinan terhadap
kebenaran Al-Qur'an semakin terasa mantap. Meskipun masih ada beberapa
pertanyaan yang masih belum terjawab. Kitab agama lain pun ada yang mempunyai
kandungan science. Apakah itu berarti kitab mereka pun benar? Untuk meyakinkan,
berarti ada satu hal lagi yang harus dipastikan, yaitu apakah informasi yang
berada di dalam Al Qur'an itu intact atau utuh dan free from corruption? Di
sini juga saya pun bertanya-tanya mengapa ayat-ayat Al Qur'an terlihat seperti
melompat-lompat dan seperti tidak sistematis?
Di sinilah kajian-kajian
Ust Nouman Ali Khan begitu banyak memberikan jawaban yang memuaskan.
Ust Nouman begitu mendalam
membahas sisi linguistik Al-Qur'an, yang membuat saya benar-benar terpukau
dengan Al-Qur'an. Semangat untuk belajar bahasa Arab klasik terasa makin
menggebu-gebu jadinya. Sebagai seseorang yang hobi menulis dan membuat puisi,
saya dibuat takjub dengan surat-surat yang incredibly poetic, terutama
surat-surat Makkiyah. Walaupun baru mulai belajar bahasa Arab, I can't help
myself ketika mendengarkan ayat-ayat yang begitu puitis, seringkali tak
kuasa menahan air mata yang mengalir, karena keindahan bahasanya yang begitu
kuat terasa, meskipun didengar oleh telinga saya yang non-arab. Lebih indah
dari lagu atau irama mana pun. Lebih dahsyat dari puisi mana pun. Belum lagi
jika ayat itu berhubungan dengan penciptaan atau alam. Bagi penggemar science
seperti saya, yang sering nonton video dokumenter tentang alam, bagaimana
terbentuknya bumi, luar angkasa, bintang-bintang, blackhole, dan sebagainya,
ayat-ayat scientific dan luar biasa puitis itu benar-benar menembus ke dalam
jiwa.
Saya pun dibuat takjub dengan Ring Composition Structure di beberapa Surat Madaniyah. Serta ayat-ayat yang incredibly symmetric. It's so mind boggling, menakjubkan. Jelas sudah, manusia tidak memiliki mental capability untuk membuat yang seperti ini. It's definitely word of God.
Saya pun dibuat takjub dengan Ring Composition Structure di beberapa Surat Madaniyah. Serta ayat-ayat yang incredibly symmetric. It's so mind boggling, menakjubkan. Jelas sudah, manusia tidak memiliki mental capability untuk membuat yang seperti ini. It's definitely word of God.
Berikut beberapa
contoh-contoh keindahan linguistik dalam Al-Qur'an:
1. Dalam Surat Al-Muddatsir ayat 3, Allah SWT berfirman,
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
Terjemahan simpelnya: "dan agungkanlah Tuhanmu", sedangkan terjemahan yang lebih mumpuninya: "dan nyatakanlah hanya keagungan Tuhanmu saja"
Huruf و dalam bahasa Arab, sebenarnya tidak selalu berarti "dan". Huruf و dapat digunakan untuk 21 jenis fungsi, dan salah satunya sebagai isti'naf yaitu untuk memulai kalimat baru. Sehingga sisanya berbunyi رَبَّكَ فَكَبِّر
Nah sekarang perhatikan dengan baik. Kalimat tersebut dimulai dengan huruf ر dan diakhiri dengan huruf ر juga. Huruf kedua adalah huruf ب dan huruf kedua terakhir adalah huruf ب juga. Huruf ketiga adalah huruf ك dan huruf ketiga terakhir adalah huruf ك juga. Dan huruf ف di tengahnya. Subhanallah! Suatu rangkaian simetris yang hanya terdiri dari 7 huruf. Dalam bahasa Indonesia kita perlu menuliskan "dan nyatakanlah hanya keagungan Tuhanmu saja". Dan Qur'an hanya membutuhkan 7 huruf yang disusun secara sangat elegan.
2. Dalam Surat Ya Sin ayat 40, Allah SWT berfirman,
لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Terjemahannya simpelnya: "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
Allah SWT berfirman tentang benda-benda angkasa, dimana masing-masing "berenang"/"melayang"/beredar/berputar pada garis edarnya. Sekarang perhatikan kata كُلٌّ فِي فَلَكٍ
Perhatikan huruf pertama ك dan bagaimana diakhiri dengan huruf ك juga. Huruf kedua adalah ل dan huruf kedua terakhir adalah ل juga. Huruf ketiga adalah ف dan huruf ketiga terakhir adalah ف juga. Dan di pusatnya ada huruf ي
Sekarang mari kita ilustrasikan:
ك - ل - ف - ي - ف - ل - ك
Pusat dari rangkaian huruf tersebut adalah huruf ي yang merupakan huruf pertama kata berikutnya يَسْبَحُونَ yang artinya mengorbit/berputar. Subhaanallah! Bagaimana mungkin manusia bisa merangkai kata sedahsyat ini? It's so not human. It could only come from God.
3. Ayat Kursi yang tentunya sudah familiar bagi seorang muslim.
Ayat ini terbagi menjadi 9 kalimat:
(1) اللّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
"Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, yang terus menerus mengurus (makhkluk-Nya)"
(2) لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ
"tidak mengantuk dan tidak tidur"
(3) لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ
"Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi"
(4) مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
"Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi-Nya tanpa izin-Nya"
(5) يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
"Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang dibelakang mereka"
(6) وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء
"dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki"
(7) وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ
"Kursi-Nya meliputi langit dan bumi"
(8) وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا
"Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya"
(9) وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
"dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar"
Kalimat pertama diakhiri dengan 2 nama Allah, yaitu الْحَيُّ (Yang Maha Hidup) dan الْقَيُّومُ (Yang Maha Mandiri; Sumber dari segala sesuatu). Dan kalimat pertama ini, memiliki kesamaan dengan kalimat ke-9, dimana juga disebutkan 2 nama Allah, yaitu الْعَلِيُّ (Maha Tinggi) dan الْعَظِيمُ (Maha Besar).
Kemudian lihatlah kalimat ke-2, dan hubungannya dengan kalimat kedua dari akhir (kalimat ke-8). Mengantuk dan tidur adalah sifat makhluk. Manusia misalnya, akan mengantuk jika kelelahan. Tapi bagi Allah, memelihara dan menjaga langit dan bumi tidak membuatnya lelah atau berat.
Kemudian perhatikan kalimat ke-3, dan koneksinya dengan kalimat ketiga dari akhir (kalimat ke-7). Dua kalimat tersebut saling melengkapi. Pada kalimat ketiga, Allah menegaskan bahwa Dia lah pemilik apa yang ada di langit dan di bumi. Dan pada kalimat ke-7, Allah menegaskan bahwa Kursi-Nya, Kerajaan-Nya meliputi langit dan bumi. Di dunia ini, pemilik yang memiliki suatu properti, belum tentu penguasa/raja yang memiliki kerajaan/authority. Dan raja yang memiliki kekuasaan, belum tentu sebagai pemilik. Karena kepemilikan itu, terhadap suatu objek atau properti. Sedangkan kerajaan adalah mengenai kekuasaan untuk mengendalikan orang. Di dalam ayat ini Allah sedang menegaskan bahwa Allah adalah Pemilik sekaligus Raja bagi langit dan bumi.
Kemudian kalimat ke-4, dan hubungan maknanya dengan kalimat keempat dari akhir (kalimat ke-6). Di kalimat ke-4 Allah menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki authority, kecuali Allah memberikannya. Dan ini dilengkapi dengan kalimat ke-6 yang menegaskan bahwa tak ada seorang pun yang memiliki ilmu-Nya, kecuali Allah menghendakinya.
Dan lihatlah bagaimana kalimat ke-5 yang berada di tengah, yang bertindak bagai cermin bagi kalimat di depan dan di belakangnya, sambil menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang ada di depan dan di belakang mereka.
Who speak like that? Subhaanallah! So beautiful!
4. Surat Al-Baqarah, surat terpanjang dalam Al-Qur'an, dengan jumlah 286 ayat, has take the symmetry to the whole new level. Struktur ini dinamakan Ring Composition Structure. Hal ini baru-baru ini saja ditemukan melalui penelitian linguistik modern.
Surat ini bisa dibagi menjadi 9 bagian, berdasarkan tema:
Bagian 1: Keimanan & Kekafiran
Bagian 2: Penciptaan & Pengetahuan
Bagian 3: Hukum yang diberikan kepada Bani Israil
Bagian 4: Ujian yang telah dijalani Nabi Ibrahim
Bagian 5: Perpindahan arah kiblat shalat
Bagian 6: Muslim akan diuji
Bagian 7: Hukum yang diberikan kepada muslim
Bagian 8: Penciptaan & Pengetahuan
Bagian 9: Keimanan & Kekafiran
Perhatikan bagaimana kesembilan tema tersebut simetris dan seperti membentuk struktur cincin, dengan bagian ke-5 sebagai cermin atau pusat tema. Dan di dalam bagian ke-5 ini terdapat ayat ke-143, yang posisinya tepat di tengah surat (total ayat ada 286), perhatikanlah bunyi ayat ini:
"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) 'umat pertengahan' agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya, melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)
Subhaanallah! Pernyataan umat Islam sebagai umat pertengahan, lokasinya tepat berada di tengah surat ini.
Dan ternyata struktur ini bukan hanya ada pada level makro (tema) saja. Tetapi juga pada sub-tema. Jadi terdapat struktur cincin di dalam cincin. Misalnya saja pada Bagian 8 - Penciptaan & Pengetahuan:
Bagian awal (ayat 254): Mukmin harus mengeluarkan sebagian harta dari apa yang Allah berikan
Bagian tengah (ayat 255-260): Allah Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Allah memberi kehidupan dan kematian.
1. Dalam Surat Al-Muddatsir ayat 3, Allah SWT berfirman,
وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ
Terjemahan simpelnya: "dan agungkanlah Tuhanmu", sedangkan terjemahan yang lebih mumpuninya: "dan nyatakanlah hanya keagungan Tuhanmu saja"
Huruf و dalam bahasa Arab, sebenarnya tidak selalu berarti "dan". Huruf و dapat digunakan untuk 21 jenis fungsi, dan salah satunya sebagai isti'naf yaitu untuk memulai kalimat baru. Sehingga sisanya berbunyi رَبَّكَ فَكَبِّر
Nah sekarang perhatikan dengan baik. Kalimat tersebut dimulai dengan huruf ر dan diakhiri dengan huruf ر juga. Huruf kedua adalah huruf ب dan huruf kedua terakhir adalah huruf ب juga. Huruf ketiga adalah huruf ك dan huruf ketiga terakhir adalah huruf ك juga. Dan huruf ف di tengahnya. Subhanallah! Suatu rangkaian simetris yang hanya terdiri dari 7 huruf. Dalam bahasa Indonesia kita perlu menuliskan "dan nyatakanlah hanya keagungan Tuhanmu saja". Dan Qur'an hanya membutuhkan 7 huruf yang disusun secara sangat elegan.
2. Dalam Surat Ya Sin ayat 40, Allah SWT berfirman,
لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
Terjemahannya simpelnya: "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
Allah SWT berfirman tentang benda-benda angkasa, dimana masing-masing "berenang"/"melayang"/beredar/berputar pada garis edarnya. Sekarang perhatikan kata كُلٌّ فِي فَلَكٍ
Perhatikan huruf pertama ك dan bagaimana diakhiri dengan huruf ك juga. Huruf kedua adalah ل dan huruf kedua terakhir adalah ل juga. Huruf ketiga adalah ف dan huruf ketiga terakhir adalah ف juga. Dan di pusatnya ada huruf ي
Sekarang mari kita ilustrasikan:
ك - ل - ف - ي - ف - ل - ك
Pusat dari rangkaian huruf tersebut adalah huruf ي yang merupakan huruf pertama kata berikutnya يَسْبَحُونَ yang artinya mengorbit/berputar. Subhaanallah! Bagaimana mungkin manusia bisa merangkai kata sedahsyat ini? It's so not human. It could only come from God.
3. Ayat Kursi yang tentunya sudah familiar bagi seorang muslim.
Ayat ini terbagi menjadi 9 kalimat:
(1) اللّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
"Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, yang terus menerus mengurus (makhkluk-Nya)"
(2) لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ
"tidak mengantuk dan tidak tidur"
(3) لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ
"Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi"
(4) مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ
"Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi-Nya tanpa izin-Nya"
(5) يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ
"Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang dibelakang mereka"
(6) وَلاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاء
"dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki"
(7) وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ
"Kursi-Nya meliputi langit dan bumi"
(8) وَلاَ يَؤُودُهُ حِفْظُهُمَا
"Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya"
(9) وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
"dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar"
Kalimat pertama diakhiri dengan 2 nama Allah, yaitu الْحَيُّ (Yang Maha Hidup) dan الْقَيُّومُ (Yang Maha Mandiri; Sumber dari segala sesuatu). Dan kalimat pertama ini, memiliki kesamaan dengan kalimat ke-9, dimana juga disebutkan 2 nama Allah, yaitu الْعَلِيُّ (Maha Tinggi) dan الْعَظِيمُ (Maha Besar).
Kemudian lihatlah kalimat ke-2, dan hubungannya dengan kalimat kedua dari akhir (kalimat ke-8). Mengantuk dan tidur adalah sifat makhluk. Manusia misalnya, akan mengantuk jika kelelahan. Tapi bagi Allah, memelihara dan menjaga langit dan bumi tidak membuatnya lelah atau berat.
Kemudian perhatikan kalimat ke-3, dan koneksinya dengan kalimat ketiga dari akhir (kalimat ke-7). Dua kalimat tersebut saling melengkapi. Pada kalimat ketiga, Allah menegaskan bahwa Dia lah pemilik apa yang ada di langit dan di bumi. Dan pada kalimat ke-7, Allah menegaskan bahwa Kursi-Nya, Kerajaan-Nya meliputi langit dan bumi. Di dunia ini, pemilik yang memiliki suatu properti, belum tentu penguasa/raja yang memiliki kerajaan/authority. Dan raja yang memiliki kekuasaan, belum tentu sebagai pemilik. Karena kepemilikan itu, terhadap suatu objek atau properti. Sedangkan kerajaan adalah mengenai kekuasaan untuk mengendalikan orang. Di dalam ayat ini Allah sedang menegaskan bahwa Allah adalah Pemilik sekaligus Raja bagi langit dan bumi.
Kemudian kalimat ke-4, dan hubungan maknanya dengan kalimat keempat dari akhir (kalimat ke-6). Di kalimat ke-4 Allah menegaskan bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki authority, kecuali Allah memberikannya. Dan ini dilengkapi dengan kalimat ke-6 yang menegaskan bahwa tak ada seorang pun yang memiliki ilmu-Nya, kecuali Allah menghendakinya.
Dan lihatlah bagaimana kalimat ke-5 yang berada di tengah, yang bertindak bagai cermin bagi kalimat di depan dan di belakangnya, sambil menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui apa yang ada di depan dan di belakang mereka.
Who speak like that? Subhaanallah! So beautiful!
4. Surat Al-Baqarah, surat terpanjang dalam Al-Qur'an, dengan jumlah 286 ayat, has take the symmetry to the whole new level. Struktur ini dinamakan Ring Composition Structure. Hal ini baru-baru ini saja ditemukan melalui penelitian linguistik modern.
Surat ini bisa dibagi menjadi 9 bagian, berdasarkan tema:
Bagian 1: Keimanan & Kekafiran
Bagian 2: Penciptaan & Pengetahuan
Bagian 3: Hukum yang diberikan kepada Bani Israil
Bagian 4: Ujian yang telah dijalani Nabi Ibrahim
Bagian 5: Perpindahan arah kiblat shalat
Bagian 6: Muslim akan diuji
Bagian 7: Hukum yang diberikan kepada muslim
Bagian 8: Penciptaan & Pengetahuan
Bagian 9: Keimanan & Kekafiran
Perhatikan bagaimana kesembilan tema tersebut simetris dan seperti membentuk struktur cincin, dengan bagian ke-5 sebagai cermin atau pusat tema. Dan di dalam bagian ke-5 ini terdapat ayat ke-143, yang posisinya tepat di tengah surat (total ayat ada 286), perhatikanlah bunyi ayat ini:
"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) 'umat pertengahan' agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya, melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 143)
Subhaanallah! Pernyataan umat Islam sebagai umat pertengahan, lokasinya tepat berada di tengah surat ini.
Dan ternyata struktur ini bukan hanya ada pada level makro (tema) saja. Tetapi juga pada sub-tema. Jadi terdapat struktur cincin di dalam cincin. Misalnya saja pada Bagian 8 - Penciptaan & Pengetahuan:
Bagian awal (ayat 254): Mukmin harus mengeluarkan sebagian harta dari apa yang Allah berikan
Bagian tengah (ayat 255-260): Allah Maha Kuasa dan Maha Mengetahui. Allah memberi kehidupan dan kematian.
Bagian akhir (ayat
261-284): Perumpamaan tentang zakat/sedekah
Bahkan struktur ini tidak berhenti pada level sub-tema saja, tapi bahkan pada level ayat. Misalnya ayat 255 yaitu ayat Kursi yang telah dibahas sebelumnya.
Subhaanallah!
Bahkan struktur ini tidak berhenti pada level sub-tema saja, tapi bahkan pada level ayat. Misalnya ayat 255 yaitu ayat Kursi yang telah dibahas sebelumnya.
Subhaanallah!
Level kepresisian yang
menakjubkan ini, jelas terasa sebagai mukjizat ketika mempelajari Sirah
Nabawiyah atau sejarah Nabi Muhammad Sallallahu'alaihi wasallam. Saat itu, saya
baru paham bahwa ayat-ayat Qur'an itu diturunkan secara piecemeal, sedikit demi
sedikit, sesuai dengan kejadian atau tantangan-tantangan yang dihadapi Nabi
Sallallahu'alaihi wasallam saat menjalani misinya sebagai Rasulullah. Dengan
kata lain, ayat-ayat yang turun adalah jawaban terhadap kejadian atau tantangan
yang dihadapi tersebut. Dan kejadian atau tantangan tersebut jelas-jelas di
luar kontrol beliau. Contoh kongkrit nya misalnya: Seseorang mukmin bertanya
kepada beliau tentang suatu permasalahan, atau ketika musuh menantang beliau.
Respon dari hal ini berupa turunnya ayat kepada beliau, menjawab situasi
spesifik yang beliau hadapi. Dan turunnya ayat ini tidak harus berurutan di
surat yang sama dan tidak harus turun secara kronologis. Selama kurun waktu 23
tahun, ayat-ayat Al-Qur'an diturunkan, out of sequence (tidak berurutan).
Segera setelah suatu ayat turun, barulah Nabi Sallallahu 'Alaihi Wassallam akan
diinstruksikan oleh Allah untuk meletakkan ayat ini di posisi ini di surat ini.
Dan ayat itu di posisi itu di surat itu. Dan seterusnya, sehingga posisinya
fixed.
Dan perlu diingat, pada
saat itu Qur'an adalah oral tradition. Para sahabat Nabi tidak melihat Qur'an
seperti kita sekarang, dalam bentuk kitab (tertulis). Mereka mendengar
Al-Qur'an. It's an audio experience, not visual experience. Sebuah pengalaman
audio namun setelah dituliskan ternyata membentuk suatu struktur linguistik
yang luar biasa. Is that humanly possible?
Al-Qur'an ini, tidak
seperti buku biasa buatan manusia. Ayat yang sekilas terlihat melompat-lompat
ternyata membentuk suatu struktur yang luar biasa.
Fakta lain sebagai hard
proof bahwa Al-Qur'an memiliki struktur linguistik yang perfectly balanced
adalah statistik kata di dalamnya. Di era modern ini Al-Qur'an sudah bisa
dianalisis struktur linguistiknya menggunakan komputer. Jumlah total suatu kata
tertentu dalam Al-Qur'an bisa dihitung dengan cepat dan mudah. Perhatikan
fakta-fakta berikut:
- Kata "ad-dunya" (dunia) terhitung sebanyak 115 kali. Dan kata "al akhirat" (akhirat) persis sama sebanyak 115 kali.
- Kata "malaaikat" (malaikat) terhitung sebanyak 88 kali. Dan begitupun kata "Syayaatiin" (syaitan) sebanyak 88 kali.
- Kata "al-hayaat" (Kehidupan) terhitung sebanyak 145 kali. Dan begitupun kata kematian sebanyak 145 kali.
- Kata "Ash-shaalihaat" (amal baik) terhitung sebanyak 167 kali. Dan begitupun kata "As-saya-aat" (amal buruk) juga sebanyak 167 kali.
- Kata "ibliis" (iblis) terhitung sebanyak 11 kali. Dan kata berlindung dari iblis, terhitung sebanyak 11 kali.
- Frasa "mereka berkata", terhitung sebanyak 332 kali. Dan kata "Katakanlah", juga sebanyak 332 kali.
- Kata "bulan" sebanyak 12 kali
- Kata "hari" sebanyak 365 kali
- Kata "ad-dunya" (dunia) terhitung sebanyak 115 kali. Dan kata "al akhirat" (akhirat) persis sama sebanyak 115 kali.
- Kata "malaaikat" (malaikat) terhitung sebanyak 88 kali. Dan begitupun kata "Syayaatiin" (syaitan) sebanyak 88 kali.
- Kata "al-hayaat" (Kehidupan) terhitung sebanyak 145 kali. Dan begitupun kata kematian sebanyak 145 kali.
- Kata "Ash-shaalihaat" (amal baik) terhitung sebanyak 167 kali. Dan begitupun kata "As-saya-aat" (amal buruk) juga sebanyak 167 kali.
- Kata "ibliis" (iblis) terhitung sebanyak 11 kali. Dan kata berlindung dari iblis, terhitung sebanyak 11 kali.
- Frasa "mereka berkata", terhitung sebanyak 332 kali. Dan kata "Katakanlah", juga sebanyak 332 kali.
- Kata "bulan" sebanyak 12 kali
- Kata "hari" sebanyak 365 kali
Again, is that humanly
possible?
Saya begitu dibombardir
dengan kedahsyatan mukjizat Al-Qur'an. Dan ternyata itu belum selesai.
Al-Qur'an juga menawarkan dahsyatnya struktur matematis yang dimilikinya. Salah
satu yang mencolok adalah huruf-huruf initial yang mengawali beberapa surat
seperti ق di Surat Qaf, huruf يس di Surat Ya Sin, dan sebagainya. Mari kita
perhatikan beberapa contoh berikut:
- Jumlah huruf ق di Surat
Qaf ada 57. Dan 57 =
3 x 19. Artinya, 57 adalah kelipatan 19. Sehingga jumlah huruf ق di Surat Qaf merupakan kelipatan 19.
Dan ternyata jumlah huruf ق di Surat Asy-Syura juga ada 57. Jika jumlah huruf ق di kedua surat itu dijumlahkan, 57 + 57 = 114. Dan 114 = 2 x 3 x 19. Kelipatan 19 lagi.
3 x 19. Artinya, 57 adalah kelipatan 19. Sehingga jumlah huruf ق di Surat Qaf merupakan kelipatan 19.
Dan ternyata jumlah huruf ق di Surat Asy-Syura juga ada 57. Jika jumlah huruf ق di kedua surat itu dijumlahkan, 57 + 57 = 114. Dan 114 = 2 x 3 x 19. Kelipatan 19 lagi.
- Jumlah huruf ي di Surat
Ya Sin ada 237, dan jumlah huruf س ada 48. Jika dijumlahkan, 237 + 48 = 285.
Dan 285 = 3 x 5 x 19. Kelipatan 19 lagi.
- Jika initial حم
yang terdapat pada Surat Al-Mu'min, Surat Al-Fussilat, Surat Asy-Syura, Surat
Az-Zukhruf, Surat Ad-Dukhan, Surat Al-Jasiyah, dan Surat Al-Ahqaf, dijumlahkan
maka:
Surat Al-Mu'min: terdapat 64 huruf "ha" dan 380 huruf "mim"
Surat Al-Fussilat: terdapat 48 huruf "ha" dan 276 huruf "mim"
Surat Asy-Syura: terdapat 53 huruf "ha" dan 300 huruf "mim"
Surat Az-Zukhruf: terdapat 44 huruf "ha" dan 324 huruf "mim"
Surat Ad-Dukhan: terdapat 16 huruf "ha" dan 150 huruf "mim"
Surat Al-Jasiyah: terdapat 31 huruf "ha" dan 200 huruf "mim"
Surat Al-Ahqaf: terdapat 36 huruf "ha" dan 225 huruf "mim"
Jika kita jumlahkan semua, hasilnya: 2147. Dan 2147 = 113 x 19. Kelipatan 19 lagi.
Surat Al-Mu'min: terdapat 64 huruf "ha" dan 380 huruf "mim"
Surat Al-Fussilat: terdapat 48 huruf "ha" dan 276 huruf "mim"
Surat Asy-Syura: terdapat 53 huruf "ha" dan 300 huruf "mim"
Surat Az-Zukhruf: terdapat 44 huruf "ha" dan 324 huruf "mim"
Surat Ad-Dukhan: terdapat 16 huruf "ha" dan 150 huruf "mim"
Surat Al-Jasiyah: terdapat 31 huruf "ha" dan 200 huruf "mim"
Surat Al-Ahqaf: terdapat 36 huruf "ha" dan 225 huruf "mim"
Jika kita jumlahkan semua, hasilnya: 2147. Dan 2147 = 113 x 19. Kelipatan 19 lagi.
- Initial عسق di
Surat Asy-Syura juga tidak terlepas dari ini. Jumlah huruf ع ada 98. Jumlah
huruf س ada 54. Jumlah huruf ق ada 57. Jika dijumlahkan, 98 + 54 + 57 = 209.
Dan 209 = 11 x 19. Kelipatan 19 lagi.
- Begitu pun initial
كهيعص di Surat Maryam. Terdapat 137 huruf "Kaf", 175 huruf
"Ha", 343 huruf "Ya", 117 huruf "Ain", dan 26
huruf "Shad". Jika dijumlahkan, 137 + 175 + 343 + 117 + 26 = 798. Dan
798 = 2 x 3 x 7 x 19. Kelipatan 19 lagi.
Subhaanallah! Jika
Al-Qur'an ini sudah tercampuri tangan manusia (corrupted), dan misalnya satu
huruf ق saja hilang, atau huruf ي hilang, atau huruf lainnya, maka saya tidak
akan bisa menikmati mukjizat kelipatan 19 ini sekarang. Dan perhatikanlah Surat
Al-Muddatsir ayat 27-31 berikut ini:
"Dan tahukah kamu apa
Saqar itu?
Ia tidak meninggalkan dan tidak membiarkan,
Yang menghanguskan kulit manusia.
Di atasnya ada sembilan belas.
Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia."
(QS. Al-Muddatsir: 27-31)
Ia tidak meninggalkan dan tidak membiarkan,
Yang menghanguskan kulit manusia.
Di atasnya ada sembilan belas.
Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia."
(QS. Al-Muddatsir: 27-31)
Ini baru beberapa contoh
saja. Masih banyak lagi contoh-contoh lain yang bertebaran di dalam Al-Qur'an.
Dan semakin dalam kita menyelam ke dalam Al-Qur'an, semakin banyak harta karun
yang kita temukan. Dan harta karun itu seperti tidak ada habisnya. Bagai lautan
luas. Dan sepertinya kita tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk memahami
semuanya.
Dan setelah mukjizat demi
mukjizat, sudah saat nya hati dan akal kita tunduk kepada Allah. Jalani
perintah-perintah Allah di dalam Al-Qur'an. Patuhilah perintah-perintah
Rasul-Nya. Atii'ullaha wa atii'urrasul. Taatilah Allah dan Rasul-Nya.
Jadikanlah Al-Qur'an
sebagai pedoman hidup. Because Al-Qur'an is a "live" guidance. Kita
akan terkejut ketika kita sedang menghadapi suatu masalah hidup, dan ketika
membuka Al-Qur'an, secara kebetulan kita mendapati ayat yang seakan-akan
merespon langsung atas permasalahan kita. Ketika akan melangkah ke dalam
kemaksiatan, tiba-tiba saja teringat ayat-ayat Allah yang melarang perbuatan
tersebut. We will receive His Guidance thru His words in the Qur'an.
Jadilah hamba-Nya. The
summary of entire Qur'an is basically to accept the fact that we are slaves and
He is our Master (Ringkasan seluruh Qur'an pada dasarnya adalah untuk menerima
kenyataan bahwa kita adalah hamba dan Dia adalah Rabb kita). Satu-satunya tujuan
hidup kita, the sole purpose of this life, adalah mengabdikan diri kepada-Nya.
Itulah satu-satunya cara agar kita mendapatkan kedamaian yang sesungguhnya.
Kedamaian di Surga-Nya.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku"
(QS. Az-Zariyat: 55)
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku"
(QS. Az-Zariyat: 55)
Eka Pratama Alumni Mesin ITB 2002..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar