PESAN UNTUK PARA MAANTU DI HARI RAYA
Pesan
untuk para menantu: agar suamimu makin cinta padamu
Di seputar hati Raya, jika suamimu mengajak mudik,
menurutlah. Bantulah suamimu menjadi anak solih. Selanjutnya, bisa
dimusyawarahkan setiap setahun sekali bergantian mudik ke rumah ortu atau
mertua.
Di rumah
mertua, berlakulah sebagai anak menantu yang baik.
Datanglah dengan takdzim, membawa oleh-oleh semampumu. Berilah sesuatu untuk ibu mertuamu, sekalipun engkau dalam keadaan kesulitan keuangan. Yakinlah memberi pada mertua, akan membuka pintu rejekimu. Saya dan banyak orang sudah membuktikan.
Datanglah dengan takdzim, membawa oleh-oleh semampumu. Berilah sesuatu untuk ibu mertuamu, sekalipun engkau dalam keadaan kesulitan keuangan. Yakinlah memberi pada mertua, akan membuka pintu rejekimu. Saya dan banyak orang sudah membuktikan.
Jika suamimu
telah berpenghasilan rutin, sisihkan sebagian untuk orang tuanya. Sampaikan
sebagai ungkapan terimakasih telah membesarkan dan mendidik suamimu. Sekalipun
uang itu tidak dibutuhkan oleh mertuamu yang berkemampuan. Dan biasanya akan
dikembalikan padamu dalam bentuk lain yang bisa jadi lebih banyak. Serahkan
saja, sebagai bentuk baktimu.
Berlapang
dadalah jika mertuamu menyampaikan nasehat, kritik atau saran. Terimalah tanda
cinta tersebut sekalipun kadang tidak sesuai dengan kehendakmu. Percayalah, tak
ada orang tua ingin menyengsarakan anaknya. Yang ada adalah bahasa yang berbeda
dan cara yang berbeda karena rentang generasi dan pengetahuan.
Belajarlah
memasak dari mertuamu, karena anak lelaki seleranya mengikuti masakan ibunya,
belum tentu sesuai masakanmu atau masakan ibumu. Itu jika mertuamu suka memasak
untuk anaknya. Salah satu cara mengambil hati suami adalah dengan memanjakan
lidahnya.
Muliakan suamimu di rumahnya. Sekalipun di
rumahmu sendiri berlaku kebiasaan egaliter, layanilah suamimu di depan ibu
mertuamu. Semua ibu ingin anak lelakinya dimuliakan oleh menantunya. Jangan
pernah buka aib suamimu di depan mertuamu, jangan kau kritik apalagi kau marahi
di depan orang tuanya.
Terlibatlah dalam kerepotan rumah tangga di rumah
mertua saat lebaran. Jangan berlaku seperti tamu yang minta dilayani atau
justru mengurung diri di kamar. Sekalipun di rumahmu engkau tak pernah mecuci
piring, menyapu atau mengepel. Lakukan saja selama di rumah mertuamu.
Jika
mertuamu atau keluarga besarmu campur tangan dalam pendidikan anakmu,
bersabarlah, tokh hanya beberapa hari. Kecuali dalam masalah prinsipdankemaksiyatan.
Kurangi berdebat untuk perbedaan dalam hal-hal teknis. Sekalipun engkau banyak belajar parenting, tak perlu menggurui mertuamu. Mintalah nasehat dan doa untuk kebaikan keluargamu.
Kurangi berdebat untuk perbedaan dalam hal-hal teknis. Sekalipun engkau banyak belajar parenting, tak perlu menggurui mertuamu. Mintalah nasehat dan doa untuk kebaikan keluargamu.
Ada
saatnya seorang menantu mendapat kedzaliman dan keluarga suami, fitnah atau
caci maki. Inilah saat bersabar dan berdoa. Doa orang yang teraniaya tanpa
hijab di hadapan Allah. Berdoalah yang banyak, yang baik-baik. Semoga
engkau bersabar dan ikhlas. Mudahlah untuk memaafkan dan meminta maaf,
sekalipun engkau dipihak yang benar.
Tak
perlu cemburu jika suamimu manja dan mesra pada ibunya. Bukankah engkau juga
suka, jika anakmu manja dan mesra padamu. Biarlah mereka melepas rindu, jangan
kau ganggu.
Terakhir,
yakinlah janji Allah, bahwa balasan kebaikan adalah kebaikan. Cepat atau
lambat. Allah sesuai persangkaan hambanya. Allah tidak tidur dan tidak lupa.
Jika orang lain enggan membalas kebaikanmu, mengabaikan dan mencibir, maka
ingatlah Allah yang akan membalas. Tak perlu marah atau dendam. Tetap tersenyum
dan bermuka cerah. Katakan kata-kata penduduk surga, kata-kata yang
mengandung keselamatan.
Selamat mudik, semoga menjadi momen manis menantu
mertua yang merekatkan cinta dan menjadikan suamimu makin mengerti, siapa dirimu
sesungguhnya: perempuan solihah yang layak dicintai dunia akhirat dan tak akan
diduakan selamanya.
Boleh saja engkau tidak sepakat dengan nasehatku
ini, tetapi ketahuilah, ini adalah diantara rahasia, mengapa suamiku selalu
mencintaiku.
Hihihi...terserah kamu ah, mau percaya atau tidak.
Hihihi...terserah kamu ah, mau percaya atau tidak.
Ida Nur Laila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar